FAT MAN

Tuesday, December 01, 2015

Jujur aja yah, gue paling nggak seneng sama yang namanya orang gendut. Menurut gue, orang gendut adalah penyebab kemiskinan dunia. Mengapa gue bilang kayak gitu. Karena porsi makan orang gendut diatas rata-rata. Apabila orang kurus kayak kita makan 2-3 kali sehari, orang gendut bakal makan lebih dari itu. Omongan gue ini bukan hanya sekedar omongan belaka, tapi udah gue buktiin waktu gue makan bareng sama orang gendut. Nggak tahu kenapa, kalau ketemu orang gendut bawaanya pengen mukul perutnya, gue ingin banget bilang di depan muka mereka"Woii, tuh yang diperut lu tuh punya saudara-saudara kita yang kelaperan di bawah jembatan". Tapi, gue orangnya pinter dikit, gue tahu reaksi orang gendut kalau diteriakin kayak gitu.

Rasulullah juga menghimbau kepada kita agar jangan makan terlalu banyak. Yang maksudnya agar kita nggak jadi orang gendut. Karena yang namanya orang gendut identik dengan malas. Rasulullah juga menghimbau agar makan sebelum lapar dan berhenti sebelum kenyang. Agar kita tidak menjadi orang gendut. Pasti kita pernah ngelihat orang gendut kan. Ciri-ciri orang gendut di seluruh dunia itu sama aja, perut yang maju kedepan, lemak yang menggantung bagaikan kelelawar dan apalagi kalau ditambahkan dengan kulitnya hitam. Mendingan nggak usah dibayngin dah, bikin jijik. Harap jangan ditiru dirumah.

Gue punya temen orang gendut. Yah ciri-cirinya seperti yang gue jelasin barusan. Yang namanya orang gendut pasti kalau disuruh lari kayak siput. Untuk menempuh jarak 200 meter aja, bisa membutuhkan waktu beberapa jam (nggak gitu juga kaliii!!!). Temen gue yang satu ini namanya Beni. Kalau dilihat dari namanya, pasti kedengarannya kayak nama peliharaan kan. Tapi, biarpun dengan nama yang aneh, dia orangnya baik. Tapi, tetep aja gue nggak seneng sama orang gendut. Suatu hari gue pernah ngajak si Beni lari sore. Tapi, ternyata setelah gue cariin, Beni udah lari duluan. Gue langsung ngambil sepatu dan ngejar Beni.  Kira-kira Beni udah ninggalin gue lima belas menit yang lalu. Gue udah nggak mikir apa-apa lagi. Yang ada dipikaran gue nggak ada yang lain, selain ngejar si gendut yang satu ini. Dan ternyata, setelah beberapa menit berlari, gue bisa ngejar dia. Bayangin aja dia udah lari lima belas menit sebelum gue. Tapi, geu masih bisa ngejar dia, bahkan ngelambung dia, Setelah gue tanyain eh alasannya "Ngapain larinya cepet-cepet nggak ada yang ngejar kok". Begitulah orang gendut, selalu hidup dengan beribu-ribu alasan.

Akhirnya rute lari sore gue berakhir ditempat biasa kita mangkal (kayak banci). Biasanya kita istirahat diwarung mie ayam, yah tentunya sambil amakn mie ayam. Sebenarnya gue jarang makan mie ayam setelah lari. Niat gue hanya mau beli es jeruk di warung itu. Tapi, segala sesuatu berubah saat gue lari bareng Beni. Seakan pikiran gue dihipnotis dan dipengaruhin sama dia. Bayangin aja, abis lari sore, yang mana kebanyakan orang hanya butuh minuman dingin buat menyegarkan tenggorokan kering saat berlari, si gendut yang satu ini malah makan. Pernah sesekali gue tanyain, dan seperti biasa, alasannya pun bercabang-cabang. "Gue mah gitu orangnya", alasan yang juga menjadi penghujung kata saat gue nanyain dia.

Setelah makan gue sebenarnya mau ngajak gendut lari lagi, tapi melihat raut wajahnya itu, gue jadi kasian. Gue ngikutin kemauan dia untuk jalan santai. Bener juga sih, setelah lama berlari, inilah saatnya untuk pendinginan. Ternyata bukan hanya larinya yang kayak siput, jalannya pun seperti itu. Namun setelah berjalan lama, gue mulai bisa ngertiin dia. Gue udah bisa ngerti apa yang harus dan tidak harus dilakukan kalau jalan sama orang gendut. Dari Beni juga, gue belajar cara merawat orang gendut dengan baik dan benar (kayak peliharaan aja!!). Ternyata orang gendut tuh nggak seperti yang gue kira. Orang gendut juga punya manfaat, walaupun sedikit. Tidak sedikit dari mereka yang mempunyai kelebihan, Kelebihan berat, lemak dan lain-lain.

You Might Also Like

0 komentar

Like us on Facebook

Flickr Images

Subscribe