Manusia: Produk dan Algoritma

Saturday, April 15, 2023

Kita adalah produk bernama manusia yang dibedakan dengan bermacam-macam brand bernama suku, bangsa, dll.  Dalam hal ini perlu adanya saling mengerti, dengan harapan tidak terlalu serius menyoal perbedaan brand sampai lupa kita sama-sama manusia yang pasti pernah salah. Lain daripada itu, masing-masing punya kode etik, itulah yang dikenal sebagai agama. Selama toleransi itu tidak kebablasan sampai menyinggung kode etik berarti sah-sah saja. Ada satu poin jual yang harus selalu diutamakan, yaitu takwa pada Sang Pemilik produk. Karena sesungguhnya yang paling mulia adalah yang paling baik takwanya. 

Berbicara tentang takwa, ada baiknya kita analogikan sebagai sinyal, koneksi, hubungan, dsb. Produk yang baik adalah yang paling baik koneksinya pada pusat sumber energi. Disaat orang lain perlu berhari-hari bahkan tahunan untuk mengirim/menerima pesan. Cukup waktu singkat, hamba taat itu langsung diijabah. Tak  jarang mendapatkan hasil lebih dari apa yang diekspektasikan. Begitulah untungnya menjalin hubungan baik dengan Sang Pencipta. Yang sayangnya masih sering kita pandang sebelah mata. Aish, kasihan sekali. Jual beli dengan Tuhan adalah aktifitas yang tak mengandung rugi sedikitpun. Dan perlu kita ketahui, bahwasanya untung tidak selalunya harus berbentuk materi. Kadang ia berwujud kesehatan yang tak ternilai harganya. Jangan sampai puluhan tahun hidup di dunia ini hanya untuk menjadi produk gagal. Naudzubillah.

Satu hal yang kiranya penting adalah jalan hidup. Sebut saja algoritma. Layaknya sebuah platform, apa yang akan didengar atau ditonton adalah tangggung jawab kita. Maka dari itu jangan pernah menyalahkan hidup yang begitu-begitu saja. Coba sadar diri mungkin kitanya yang enggan berubah. Algoritma sangat menentukan baik dan buruk sesuatu. Jangan salahkan platform, segala sesuatu kembali kepada siapa yang mengontrolnya. Tayangan adalah pancaran dan gambaran dari si pemilik akun. Sama seperti perkataan dan perbuatan adalah gambaran dari isi hati seseorang. Dan pada akhirnya kita akan sampai pada satu pertanyaan besar. Apakah kita akan mengakhiri hidup sesuai  dengan yang Ia perintahkan? 

Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benar takwa kepada-Nya dan janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan muslim (Q.S Ali Imran:102)

You Might Also Like

0 komentar

Like us on Facebook

Flickr Images

Subscribe