"JAGA WUDHU KALIAN. SEBENTAR LAGI KITA AKAN SHOLAT BERJAMAAH DI MASJID AL-AQSA." INSYA ALLAH.

Merinding melihat perjuangan rakyat P4l3stina hari ini. Dari tempat duduk ini aku hanya bisa mendoakan semoga perjuangan kalian selalu dalam lindungan Allah SWT. Meskipun banyak fitnah tentang kalian, aku tidak peduli. Jauh dalam hati ini meyakini bahwa kalian adalah mujahidin atas nama Islam. 

اللهّم انصر إخواننا المسلمين في فلسطين

Sekarang semua sudah jelas. Mengapa di akhir zaman pohon dan batu juga berbicara. Yah, karena manusia lebih memilih diam. "Ah, itu bukan urusanku" "Ngapain bantuin teroris" "Mereka yang nembak duluan, wajar lah diserang balik" Dan berbagai alasan lainnya. Padahal antara muslim dan muslim lainnya adalah saudara. Sudah sepantasnya untuk saling membantu. Sekecil apapun itu, mari bantu mereka. Suarakan ketidakadilan ini. Layaknya semut yang membawa setetes air untuk memadamkan api yang membakar Nabi Ibrahim A.S. Setidaknya, kita berpihak pada kebenaran. 

Tolong, jika tidak tahu, lebih baik diam. Jika enggan membantu, setidaknya jangan menuduh yang tidak-tidak. Bukankah diam itu lebih baik daripada berkata buruk? Parahnya lagi ada segelintir orang  dari dalam Islam yang melakukannya. Naudzubillah. Please, jangan, hentikan! Kita ini umat yang satu. Tidak boleh egois, mari berlapang dada. Mari fokus pada banyak persamaan dan tinggalkan perbedaan yang tak seberapa. Mari satukan semangat untuk menyongsong kebangkitan Al-Aqsa. 

Bukan cuma P4l3stina yang dijajah, tapi, kita semua. Bedanya kawan-kawan di sana memilih untuk melawan dan kita diam terpaku terbuai dengan tipu daya z10nis. Mana yang katanya benci penjajahan? Aih, benar-benar Wahn telah menggerogoti hati kita. Kita sudah benar-benar terlalu cinta dengan dunia. Tidak cukupkah bukti-bukti yang terlihat di layar kaca, sosial media, dll. Kalau hewan saja cukup untuk membuat kita iba. Lihatlah korban yang berjatuhan disana. Sudah terlalu banyak manusia jadi korban genosida tak berperikemanusiaan. 

Dear, P4l3stina. Maaf, kami sedang sibuk dengan dunia. Kami sedang sibuk berdebat dan parahnya lagi memfitnah kalian sebagai teroris. Maaf, kami sedang sibuk.

Terima kasih telah menjaga Al-Aqsa. Terima kasih. Doa terbaik tak henti kami kirimkan. Birruh Biddam Nafdika Ya Aqsa.