Self Healing Itu......

Wednesday, December 01, 2021

        
Menurutmu self healing itu apa, sih?

Self healing bukanlah suatu yg asing  lagi bagi kita, bukan hanya milik mereka yang konsen di ranah psikologi semata. Hari ini di berbagai platform bisa kita temukan banyak, entah itu berupa kata-kata atau mungkin video-video catchy berlatar musik sendu. Tapi apakah itu yang benar-benar dikatakan self healing? Iya, mungkin sampai disitu pengertian kita tentang self healing (mengobati diri) atau dengan artian lain mencari ketenangan. Apakah salah? Tidak juga. Toh, kita semua punya pengertian masing-masing. 

Ada orang yang mengobati diri mereka dengan menyendiri di tempat sunyi berteman buku bacaan juga secangkir kopi dan itu cukup bagi mereka. Ada juga yang harus bercerita pada orang-orang terdekat agar kiranya mendapatkan solusi yang tepat. Yang mana yang paling baik? Tentu saja yang tidak melanggar aturan Allah. Berbicara tentang self healing, seperti kata pepatah ada gula ada semut. Tidak mungkin muncul niat untuk mengobati diri kalau tidak ada masalah. Benar, kan? Lagipula, manusia mana, sih, yang tidak punya masalah? Lain ladang lain belalang, lain umur lain pula masalahnya, lain pula cara menanganinya. 

Apakah stres dan masalah akan hilang dengan hanya menjauh dari keramaian? Curhat colongan ke orang-orang terdekat? Upload video dengan musik-musik sendu? Untuk sekilas, iya. Tujuan kita melakukan self healing adalah untuk menerima masalah dengan lapang dada, tidak untuk melupakan. Karena bagaimanapun masalah telah tersimpan dalam memori, layaknya arsip dokumen yang pada akhirnya akan menjadi masa lalu; kelak suatu hari nanti akan kita buka sambil tersenyum dan berkata "terima kasih luka ini sekian ku pamit pergi...."*Jangan nyanyi ya wkwkwkwkkw :)  Setelah berhasil menerima masalah kita bisa dikatakan sembuh. Dan kembali lagi sembuh bukan berarti kebal dari penyakit, kan? Akan selalu ada masalah yang datang entah kapan, tapi, ingat, dada kita sudah cukup lapang untuk menerima. Satu hal, bahwa masalah dan cobaan yang datang adalah takdir Allah dan pasti yang terbaik untuk kita. Kita punya porsi masing-masing dan Allah Yang Maha Tahu yang paling paham. Disinilah Iman berkerja, sepeti kata Syeikh Jalaluddin Rumi "Iman adalah layar pada perahu diri manusia. Tanpa layar, perkataan hanyalah hembusan angin"

Setelah selesai dengan semua metode pengobatan yang kiranya menurut kita manjur. Tarik nafas sejenak. Sudi kiranya kita tengok kembali Kitab yang mungkin sudah lama kita lupakan; tertumpuk oleh dokumen-dokumen kantor juga debu dipojokan kamar. Karena mungkin kita terlalu jauh mencari ketenangan sampai lupa bahwa sejatinya hanya dengan mengingat Allah hati kita menjadi tenang, lupa bahwasanya penyelesaian masalah hanyalah berjarak antara kening dan sajadah. Kita terlalu sombong meminta pertolongan pada manusia yang pada hakikatnya juga butuh pertolongan. Bersandar pada sesuatu yang juga butuh sandaran. Pada akhirnya, kita sadar bahwa pokok dari segala masalah adalah terlalu menggantungkan segala sesuatu pada manusia.

"(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram. (QS:Ar-Ra'd:28)"


You Might Also Like

3 komentar

Like us on Facebook

Flickr Images

Subscribe